Wednesday, March 5, 2014

Pandangan Kedua part 2

Assalamualaikum wr.wb.
Apa kabar teman? Sehat kan? Semoga kalian semua selalu sehat dan sejahtera ya teman :D
Oke, karena banyak yang request buat ngelanjutin cerita "Pandangan Kedua", alhamdulillah kini cerita tersebut pun telah saya lanjutkan (walaupun belum beres sih hehehe). Penasaran kan? Silahkan guys....

Cerita ini hanya karangan fiktif belaka, mohon maaf bila ada kesamaan nama tokoh, tempat, ataupun peristiwa, dll. Selamat membaca :)

Alarm pun berbunyi. Tak ku sangka jarum jam menunjukkan pukul 06.00 pagi. Baru kali ini aku mengalami hal yang disebut KE-SI-ANG-AN. Tanpa berpikir panjang kuambil ari wudhu dan ku bersujud kepada-Nya diwaktu Subuh yang sebenarnya sudah di akhir waktu. Lalu ku ceritakan isi hatiku pada Tuhan Yang Maha Esa.
“Ya Allah, Ya Tuhanku Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sungguh begitu indah makhluk ciptaanmu ini. Dia bagaikan malaikat-Mu, hanya saja ia tak bersayap. Ya Tuhan, beri aku petunjuk-Mu, apakah dia yang terbaik untukku? Jika ia memang yang terbaik, maka berikanlah hamba jalannya Ya Allah. Aamiin.” Begitulah Do’aku di pagi yang indah.
Sarapan pagi ini pun telah siap. Sepiring nasi goreng buatan my hero (ibuku) dan segelas susu, menjadi sumber energi untuk hari ini. Entah mengapa disela-sela sarapan selalu terbayang-bayang wajah si Anna yang jelita itu. Ah....sudahlah.....
Ku ucapkan salam pada kedua orang tuaku. Dengan menggendong tas, memakai topi lengkap dengan dasi, dan sepasang sepatu, aku pun bergegas ke sekolah.
“Perasaanku ga enak. Pasti bakalan disuruh upacara diluar lapangan nih.” Dalam hati ku bicara.
Benar saja, upacara bendera telah dimulai. Siswa yang kesiangan pun berbaris rapi diluar lapangan. Aku pun berlari dengan kecepatan 200 km/jam menuju barisan itu. Tak kuasa ku menahan kecepatan lariku ini dan akhirnya ku tabrak seorang perempuan yang bernasib sama denganku.
[Gubrakkkkkkk.........]
“Eh maaf maaf....Aku ga sengaja. Kamu ga apa-apa kan?” Kataku.
OMG....Sepertinya aku sedang menggali kuburanku sendiri. Perempuan yang aku tabrak itu ternyata si Anna. Bisa gawat nih.....
“.......” Anna pun tak menjawab dan lari dengan kencang ke barisan perempuan.
Kudapati sebuah buku berukuran kecil dan tampaknya itu milik si Anna yang jatuh akibat kejadian tadi. Kuambil buku itu dan aku bergegas ingin mengembalikan buku tersebut. Sial....Tiba-tiba seorang guru menghadangku dan menyuruhku untuk segera bergabung ke barisan laki-laki.
[sekitar 30 menit kemudian]
“Upacara selesai. Barisan dibubarkan.” Pemimpin barisan.
Lega rasanya mendengar kata-kata itu. Aku pun melepas topi yang melindungiku dari teriknya sinar matahari pagi ini dan mulai meninggalkan barisan menuju kelas. Tapi, sepertinya ada yang kelupaan. Apa ya? Ah...Mungkin hanya perasaanku saja.
Pelajaran pertama pun dimulai. Akhirnya bertemu lagi dengan Matematika. Pelajaran hitung menghitung ini memang mengasyikan. Mulai dari 1+1 = 2, 2x2 = 4, atau 6:2 = 3. Tapi, rasa kagumku kepada si Anna tak akan pernah seperti Matematika. Rasa kagumku hanya akan bertambah, bertambah, dan terus bertambah. Dan akan terus berkali lipat sampai ke tingkat dewa. Takkan berkurang dan takkan kubagi pada perempuan lain. Anna....Anna...Oh Anna......(wkwkwkwkwk).
Membayangkan Anna mengingatkanku pada kejadian tadi pagi. Pertama kalinya aku bertatapan langsung dengannya. Aku yakin dia pasti marah padaku. Aku pun teringat pada buku Anna yang ku simpan.
[Bel istirahat]
“Joy anter gue balikin buku ini ke si Anna dong” Kataku.
“Lu minjem?”
“Ga beranilah gue minjem sama orang yang gue ga kenal. Buku ini jatuh pas gue tabrakan sama dia tadi pagi.”
“Terus balikinnya berani?” Tanya joy.
“Paksain aja bro kan katanya kalo yang ‘dipaksa’ itu enak.....hahaha. Buruan anter gue ke kelasnya.”
Kami pun menemui Anna ke kelasnya. Kulihat ia sedang duduk sendiri di sudut kelas. Aku pun mendekat...
“Kamu Anna kan? Aku Lingga yang tadi pagi nabrak kamu. Maap ya aku bikin kamu jatuh....” Ujarku kepada Anna yang terlihat sedang termenung.
“Iya aku Anna. Oh iya gapapa.” Jawabnya singkat.
“Beneran ga kenapa-napa nih? Ngomong-ngomong ini buku kamu. Buku ini jatuh waktu aku nabrak kamu.”
“Yeeeeeeee.....Ternyata buku itu ada di kamu ya. Dari tadi aku bingung nyari-nyari buku ini. Buku ini sangat penting buat aku. Makasih ya udah balikin buku ini ^,^ .” Katanya dengan wajah yang berubah drastis menjadi riang.
“Hehe....Sama-sama Anna.”
“Heh? Kok gue dikacangin bro?” Suara Joy yang jelek pun berbunyi.
“Eh iya Ann, kenalin ini temanku.” Kataku pada Anna.
“Hai Anna. Kenalin, namaku Sony Wijaya Kuncoroningrat Wiryosudibjo.” Joy.
“Hai juga Sony Wijaya Kuncoroningrat Wiryosudibjo.” Anna.
“Panggil aja Joy gausah panjang kaya gitu.” Joy.
“Ehem....Gausah lama-lama kali joy salamannya.” Kataku menyindir Joy.
“Haha sorry masbro.”
“Eh Ann, aku ke kelas dulu ya bentar lagi kan masuk. See you Ann.” Kataku pada Anna.
“Iya. Makasih ya Lingga.”
Waktu pun terasa cepat. Kini sudah saatnya semua murid kembali ke alamnya masing-masing. Dengan sepeda motor yang kuanggap keren ini pun aku siap kembali ke rumah. Sesampainya di depan gerbang aku melihat Anna yang sepertinya sedang menunggu untuk dijemput.
“Anna, lagi ngapain tuh?” Tanyaku.
“Eh Lingga. Lagi mau pulang.” Jawabnya sing to the kat.
“Mau pulang ko diem? Pati lagi nunggu jemputan ya? Gimana kalo bareng aja sama aku kebetulan rumah aku lewat rumah kamu lho.”
“Eh...eh..Ngga usah Ling, bentar lagi juga dateng jemputannya.”
“Bentar lagi juga ujan lho Ann. Lihat aja langitnya menghitam. Ayo naik, kebetulan aku bawa helm dua nih.”
“Mmmmm....Boleh deh.”
Yeesssssss.....Akhirnya, pertama kali dalam sejarah seorang Lingga mengantarkan seorang perempuan pujaannya pulang. Aku kira Anna itu orangnya ga asik buat diajak bercanda. Selama perjalanan, kita saling berbagi canda dan tawa. Terlihat dari kaca spion senyumnya yang indah terpancar. Matanya yang indah itu pun berbinar-binar. Aku tak menyangka seseorang yang kupuja sedekat dan sehangat ini. Oh tuhan....Terimakasih telah menurunkan bidadari sesempurna ini.
[Depan rumah Anna]
“Akhirnya sampai juga. Selamat datang di Istana, Putri Anna. Silahkan turun dan jangan lupa ongkosnya ya tuan Putri....hahaha.” Kataku.
“Apaan sih Lingga gaje amat. Makasih ya Ling.” Kata Anna sambil memberikan helm.
“Hahaha....Sama-sama Ann. Besok-besok aku siap kok jadi ojeg pribadimu Ann.”
“Ngga usah Ling bikin repot kamu aja.”
“Bikin repot? Nggalah. Justru kamu itu bikin aku bahagia Ann.”
“Apasih Lingga apaaaa?-____-  Masuk dulu yuk Ling kebetulan lagi banyak makanan nih di rumah.”
“Gausah Ann, lagian langitnya makin menghitam takut keburu ujan.”
“Yaudah deh ling, sekali lagi thanks ya.”
“Oke Ann, Your Welcome tuan putri. Eh Ann ada yang ketinggalan nih.”
“Apaan ling????”
“Hatimu di hatiku....hahahahaha.”

“Hmmm....Gombal. Hati-hati ya Ling. Thanks For Today ^,^ .”

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

To be continued.

49 comments

wah ceritanya mantab banget gan :)

Mantap gan ceritanya menghibur,
sukses buat blognya ya gan

bikin ngantuk gan.. hehe panjang banget soalnya

mantaf gan, sangat menghibur ceritanya

terimakasih gan, sering sering komen ya :D

haha, terimakasih. Sering-seringlah berkomentar dan berkunjung ke blog saya ya mas :D

thanks gan :)
sering-sering ngomen dan berkunjung yaaaa

mantap gan :D
menghibur nih...

Mengibur gan. Mantap ceritanya :D

ceritanya keren gan ...

terimakasih, mantap juga komenannya haha

Makasih Gan Malam-Malam Terhibur !! Lanjutkan :)

sama-sama gan. Makasih juga sudah berkunjung kesini gan :)

minta cerita yg baru lagi gan :D

request gan , cerita gokil atau horor :D

kapan-kapan gan, ini cuman iseng aja belom jago bikin kaya ginian :D
thanks sudah berkunjung

keren ceritanya, terus berkarya sob

panjang banget critanya

haha, follback dong gan

lumayan buat ngisi2 waktu luang :)

untuk meluangkan waktu saya akan membaca ini cerita sepertinya keren deh :) terus berkarya sob (y)

weww ada cerita bagus nhee gan hhee..

ceritanya keren gan ijin nyimpen di word

pandangan kedua... :/ ,
mungkin karena pandangan pertama udah terlalu mainstream :v

keren! sering2 buat cerita ya tp jgn sering gombal :p

haha, bener banget tuh gan.

gombal sama kaka boleh? haha

dri judulnya aja udh menarik dan ceritanya juga menarik gan :)

wah mantap gan artikelnya.. lanjutkan

menarik gan judulnya pandangan kedua
kapan pandangan ketiga release
ditunggu ya

arapik ganti judul pandangan ke 2
Online Bank

Komentar Anda sangat berharga bagi saya :)
so, let's comment here! :)